Monday, November 7, 2016

Budidaya gurami

            Halo sobat postingan kali ini saya akan masih akan membahas budidaya ikan air tawar yakni ikan budiaya ikan gurami. Sebagaimana yang sudah bahas dalam postingan saya sebelumnya gurami merupakan salah satu jenis ikan yang cukup banyak dibudidayakan. Nah untuk lebih lengkapnya saya akan membahasnya dalam postingan kali ini. Langsung saja sobat simak postingan saya kali ini.

1.    Habitat (kolam)
Habitat ikan gurami sama hal-nya dengan ikan lele, yakni di air tawar dan dapat pula hidup didaerah air yang sedikit berlumpur. Kolam yang biasa digunakan pun juga sama dengan kolam yang banyak digunakan untuk ikan lele. Yakni kolam beton (tembok), kolam tanah liat dan juga kolam terpal. Akan tetapi saya kurang menyarankan untuk kolam terpal karena kolam terpal cukup riskan apabila dibuat ternak ikan gurami, hal ini disebabkan karena ikan gurami memiliki gigi yang cukup tajam dan bisa membuat terpal berlubang dalam jangka waktu yang cukup lama.
2.    Makanan
Untuk makanan sendiri ikan gurami juga sama dengan sebagian besar ikan lain yakni pelet sebagai makanan utamanya, namun untuk makanan penunjang ikan gurami ini memiliki sedikit perbedaan yakni dedaunan seperti daun kates, sawi serta cacing. Ikan gurami ini tidak bisa diberi makan dari ayam tiren dan juga bekichot. Ikan ini juga tidak serakus ikan lele, selain itu ikan gurami juga tidak memiliki sifat kanibal layaknya ikan lele.
3.    Kendala
Setiap usaha apapun pasti memiliki kendalanya sendiri-sendiri. Begitupula dengan usaha ternak ikan gurami ini. Kendala dari budi daya ikan gurami ini adalah harganya yang tidak terlalu stabil. Selain itu kendala lain yang sering dialami peternak adalah adanya penyakit dalam hal ini penyakit yang sering dialami oleh ikan gurami adalah intensitas curah hujan sama halnya dengan ikan lele, akan tetapi ikan gurami ini memiliki sisik yang lebih tebal dari ikan lele oleh karenanya curah hujan ini hanya akan berpengaruh untuk mengurangi nafsu makan ikan ini. Dan yang terjadi adalah ikan ini akan semakin lemas dan akhirnya timbul kematian. Selain itu ikan gurami membutuhkan perawatan yang lebih ekstra untuk kebersihan air kolamnya.

            Sekian dulu sobat untuk postingan saya kali ini. Terus kunjungi blog saya dan nantikan postingan selanjutnya.

Kendala Ternak Lele

            Sobat pecinta dunia ternak sekalian saya akan kembali mengulas masalah yang sama yakni masih tentang ikan lele. Kali ini saya akan membahas kendala dalam berternak ikan lele dan cara untuk mengatasinya. Berikut simak ulasan saya.
1.    Penyakit
Seperti hal-nya makhluk hidup yang lain ikan lele, juga bisa mengalami sakit mulai yang sedang hingga ke tingkat yang parah. Dan bisa menimbulkan kematian. Berikut penyakit-penyakit tersebut.

a.    Penyakit Cacar


Penyakit ini bisa disebabkan oleh beberapa hal diantaranya adalah hujan abu, hujan air intensitas tinggi dan juga kualitas kadar ph pada air yang buruk. Dapat kita simpulkan juga bahwa penyakit ini terjadi karena kualitas air yang buruk. Tanda-tanda ikan yang terkena penyakit ini adalah timbulnya luka-luka pada tubuh ikan lele. Sebenarnya penyakit ini adalah tergolong penyakit skala kecil apabila cepat ditangani, namun kebanyakan dari para peternak akan sedikit kecolongan saat berusaha membedakan mana ikan yang terkena penyakit cacar atau tidak. Dan pada tingkat lanjut yang lebih parah ikan lele yang terkena penyakit ini akan disantap oleh ikan lele yang lain yang masih sehat, hal ini dikarenakan sudah ada luka yang timbul dari ikan lele yang sakit, sehingga sifat kanibal ikan lele yang lain muncul. Nah sebenarnya inilah yang membuat ikan lele tersebut menjadi mati, dan sangat sulit untuk diobati. Namun tentu saja penyakit cacar ini masih dapat dicegah. Cara pencegahan dari penyakit ini adalah dengan cara rutin untuk penggantian air apalagi pada saat cuaca ekstrim, dan jangan lupa untuk memberikan EM4 sebagai pentralisir ph, pada saat terjadi hujan abu utamanya, anda harus menutup kolam supaya tidak kemasukan abu dan anda bisa menggunakan asbes gelombang bening pada bagian atas kolam sehingga sinar matahari bisa akan tetapi abu tidak dapat masuk. Sinar matahari sangat penting karena akan membantu menguatkan tulang-tulang yang ada pada ikan.
b.    Perut Pecah

Sebenarnya ini bukan tergolong sebagai penyakit akan tetapi over dalam pemberian makan yang menjadi penyebab. Sebagaimana yang sudah saya jelaskan bahwa ikan lele adalah ikan yang memiliki nafsu makan yang sangat tinggi bahkan cenderung tidak ada remnya(rakus), meskipun kondisi ikan ini sudah kenyang ikan  ini akan terus makan apabila terus diberikan makanan karenanya perut ikan ini bisa pecah apabila pada saat pemberian makan tidak terkontrol dan terlalu banyak.
2.    Hujan
Hujan adalah salah satu factor penghambat lainnya sebagaimana yang saya jelaskan diatas hujan dapat meningkatkan kadar keasaman air dalam kolam, hal ini akan membuat timbulnya penyakit cacar. Selain hujan air ada juga huja abu, hujan abu ini efeknya jauh lebih mematikan bagi ikan lele, karena hujan abu ini akan mengakibatkan kulit ikan lele rusak, air kolam menjadi tidak sehat dan akibatnya timbul kematian pada ikan lele. Bahkan ikan lele yang sudah dewasa dan siap panen pun masih bisa mati apabila terkena hujan abu ini, hal ini dikarenakan hujan abu ini mengandung material vulkanik yang cukup tinggi, dan sangat cukup untuk mempengaruhi kondisi air pada kolam. Namun hal ini masih dapat diatasi dengan cara menetralkan ph dan juga rutin mengganti air, namun cara yang paling efektif adalah dengan mencegah abu atau air hujan untuk tidak masuk ke dalam kolam.
3.    Musim Dingin
Musim dingin menjadi salah satu penghambat lain dalam berternak ikan lele ini. Karena pada musim dingin kondisi air akan ikun berubah menjadi dingin dan pada kondisi ini ikan lele sangat sulit untuk berkembang dan tumbuh. Kebanyakan ikan lele akan mati dalam kondisi ini. Banyak peternak yang lebih memilih untuk tidak mengisi kolamnya saat terjadi musim seperti ini. Namun saya memiliki cara lain untuk mengatasi hal ini sehingga peternak masih tetap dapat mengisi kolamnya walaupun dalam kondisi cuaca yang dingin. Caranya sederhana yaitu memanfaatkan sirkulasi air, dengan rutin mengganti air kolam saat pagi dan juga sore hari, sehingga suhu kolam akan sangat terjaga karena masih mengandung air yang masih baru.
4.    Sifat Kanibalisme
Sifat kanibalisme ikan lele sering kali dieluhkan oleh para peternak ikan lele adalah ikan yang tak segan-segan untuk memakan sesamaya, apabila ikan ini sudah sangat lapar. Sebagaimana hukum alam yang berlaku ikan yang lebih kecil lah yang akan menjadi santapan ikan yang lebih besar. Namun ada cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya hal ini
a.    Melakukan Penyeritan
Penyeritan adalah cara atau sebutan untuk pemisahan ikan lele sesuai ukuran, dan penyeritan ini sebaiknya dilakukan tiap satu bulan sekali. Ada 3 ukuran ikan lele bisa diserit sesuai ukuran. Yaitu ukuran kecil, sedang dan siap panen. Dengan cara ini setidaknya sifat kanibalisme dari ikan lele ini akan sedikit tercegah.
b.    Jangan Telat Memberi Makan
Pemberian makan akan menjadi salah satu factor yang cukup berpengaruh dalam hal ini. Karena dengan memberi makan yang cukup serta teratur maka tidak akan menimbulkan sifat kanibalisme pada ikan lele. Karena sifat kanibalisme ikan lele ini akan muncul pada saat ikan lele ini sangat kelaparan.
            Sekian dulu sobat untuk postingan kali ini bila ada koreksi dari sobat-sobat semua monggo..




Perawatan kolam

            Halo sobat pecinta dunia ternak, saya akan melanjutkan postingan saya tentang ikan lele. Kali ini saya akan mebahas cara mempersiapkan kolam lele. Sebagaimana postingan saya kemarin, ada 3 jenis kolam lele yaitu kolam beton, kolam terpal dan juga kolam tanah liat. Nah sekarang saya akan menjelaskan cara mempersiapkan kolam lele ini berikut cara perawatannnya. Oke langsung saja simak postingan saya kali ini.
1.    Fermentasi Kolam
      Kolam lele ini perlu dipersiapkan sebelum diisi oleh bibit ikan lele. Cara mempersiapkan kolam ini cukup mudah yaitu dengan melakukan fermentasi kolam. Walaupun sebenarnya bisa juga tidak difermentasi. Namun fermentasi dalam hal ini akan sangat membantu pertumbuhan ikan lele menjadi lebih cepat. Fermentasi kolam  ini dapat dilakukan dengan cara memberikan lapisan kotoran sapi atau kotoran kambing dibagian bawah, setelah itu isikan air kolam dengan ketinggian sekitar 30 cm, setelah kola terisi berikan probiotik ke air kolam sesuai ukuran yang tertera dalam botol, biasanya sesuai luas kolam dan pastikan pemberian probiotik ini dilakukan setelah matahari terbenam hal ini dilakukan karena probiotik merupakaan cairan yang berguna untuk merangsang pertumbuhan bakteri-bakteri kecil pada kolam. Bakteri-bakteri kecil atau jentik-jentik kecil akan sangat membantu bagi ikan yang masih kecil, karena dengan ini ikan akan mendapatkan makanan yang tersedia langsung di dalam kolam. Setelah proses diatas anda lakukan semua maka diamkanlah kolam selama 14 hari, dan jangan diisi ikan terlebih dahulu karena disinilah akan terjadi fermentasi tersebut.
2.    Cara Menjaga PH Kolam
Cara menjaga ph kolam dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, ph kolam sangat penting untuk dijaga karena dengan menjaga ph kolam ikan akan terhindar dari resiko kematian dan terpapar bibit penyakit. Cara yang paling mudah dilakukan adalah dengan cara mengganti air kolam minimal selama 7 hari sekali. Sirkulasi air ini akan membantu air kolam tetap dalam ph yang bagus sehingga ikan lele juga akan lebih sehat. Selain itu lakukan pemberian EM4 perikanan secara rutin selama 1 bulan sekali. Untuk kolam ukuran 4x2 meter berikan 1 botol EM4 dan untuk kolam yang ada diatas atau di bawah ukuran tersebut tinggal dihitung penurunan atau penambahannya sesuai ukuran kolam ikan lele.

Nah demikianlah sekilas mengenai perawatan air pada kolam ikan lele. Sering-sering berkunjung ke blog saya ya sob…


Budidaya lele

            Halo sobat dunia ternak semua kali ini saya akan melanjutkan postingan saya kemarin. Kali ini saya akan membahas bagaiman cara berternak ikan lele. Lanngsung aja  kita simak postingan berikut ini.
Ikan lele merupakan salah satu ikan yang cukup banyak dibudidayakan di Indonesiia, karena ikan ini memiliki mangsa pasar yang lumayan bagus. Selain itu perawatan dari ikan inipun terbilang cukup mudah apabila dibandingkan dengan ikan-ikan yang lain. Ada banyak jenis ikan lele, akan tetapi yang umu dibudidayakan adalah ikan lele dumbo, ikan lele sangkuriang dan ikan lele local.
Ada beberapa hal yang perlu anda siapkan jika ingin berternak ikan lele. Anda harus membuat kolam tentunya, memahami anatomi tubuh ikan lele, faham akan makanan ikan lele baik makanan pokok maupun makanan sampingan, serta memahami penyakit ikan lele serta mampu memahami mangsa pasar ikan lele. Oke untuk keterangan lebih lengkapnya simak ulasan saya mengenai aspek diatas berikut ini.
1.    Kolam
Kolam ikan lele harus dibuat sedemikian rupa supaya bisa menjadi lebih nyaman bagi ikan lele tersebut. Dan ada beberapa jennies atau model kolam lele yang biasa diterapkan oleh para peternak. Yaitu kolam lele tembok atau beton, kolam tanah liat dan juga kolam terpal. Nah berikut adalah keunggulan serta kelemehan kolam-kolam tersebut.
a.    Kolam beton(tembok)

Kolam ini adalah kolam yang dibuat dengan cara sedikit menggaali tanah untuk kemudian ditempatkan pondasi. Dan kemudian membuat tembok-tembok kolam, kemudian di cor. Adapun keuggulan dan kekurangan dari kolam ini adalah sebagai berikut.
Keunggulan
            Keunggulan dari kolam ini tentu saja adalah daya tahan kolam ini yang bisa dibilang cukup lama dan cukup tahan lama. Selain itu resiko erjadi kebocoran pada kolam jenis cukup kecil. Asalkan peggunaan bahan baku pembuatan kolamnya cukup tepat maka resiko kebocoran ini sedikit terhindar.
Kelemahan
            Adapun kelemahan dari kolam ini adalah biaya produksinya yang cukup mahal. Karena bahan baku dari kola mini cukup mmahal ditambah lagi harus membayar tenaga ahli untuk membuat kolam ini.
b.    Kolam tanah liat

Kolam ini adalah kolam yang dibuat dengan cara menggali tanah yang cukup dalam. Untuk kemudian tanah liat hasil galiannya digunakan untuk melapisi tembok-tembok kolam ini.
Keunggulan
Keunggulan dari kolam ini adalah biaya produksinya relative murah dan tidak membutuhkan banyak bahan baku.
Kelemahan
Kolam ini tidak bisa tahan lama karena tanah liat yang digunakan untuk melapisi dinding kolam bisa saja kering dan akibatnya timbul kebocoran pada kolam. Cara lain yang dapat digunakan untuk mengatasinya adalah dengan menambal lapisan tanah liat pada kolam.
c.    Kolam terpal

Kolam terpal adalah kolam yang bahan baku utamnya terbuat dari terpal. Cara pembuatan kolam ini adalah dengan cara menggali tanah untuk kemudian di dalam galian tanah ini dilapisi terpal mulai dari dinding hingga dasar kolam.
Keunggulan
            Tentu saja keunggulan dari kolam ini adalah biaya produksinya yang murah dan bisa dibilang lebih murah dari 2 jenis kolam diatas.
Kelemahan
            Tentu saja untuk kelemahan dari kolam ini adalah sangat rawan dengan kebocoran. Kolam ini memiliki daya tahan yang sangat lemah karena hanya dilapisi oleh terpal dan terpal ini yang membuat kolam rawan bocor, karena terpal sangat mudah untuk dirobek oleh hewan-hewan lain utamanya tikus.
            Nah bagian terpenting dari kolam yang wajib untuk disertakan adalah pembuatan saluran kemilen (kubangan) ditengah kolam. Hal ini bertujuan untuk tempat berlindungnya ikan lele saat terjadi cuaca yang sangat panas, selain itu bagian ini juga bisa memudahkan saat pemanenan. Karena dengan adanya bagian ini seluruh ikan akan berkumpul diarea tersebut. Akan tetapi pembuatan kemilen ini hanya mugkin dilakukan untuk kolam jenis tembok dan kolam jenis tanah liat untuk kolam terpal sebenarnya bisa saja dilakukan hal ini namun akan sangat sulit sekali dan dikhawtirkan akan menyebabkan kebocoran yang cukup parah apabila dipaksakan.
2.    Jenis makanan.
Ikan lele terbilang ikan yang sangat mudah untuk pemberian makanannya. Karena ikan lele tergolong ikan yang makan berbagai jeis makanan kendati demikian kita perlu mengetahui berbagai  makanan yang layak dan dapat diberikan kepada ikan lele. Sehingga makanan ini tidak mengganggu pertumbuhan dan perkembangan tubuh ikan lele. Nah ada 2 aspek makanan yang bisa diberikan kepada ikan lele yakni aspek makanan pokok dan makanan sampingan(penunjang). Berikut adalah makanan-makanan tersebut dan pemberiannya.
a.    Pelet

Pellet merupakan makanan utama ikan lele pellet ini memiliki berbagai macam jenis mulai dari Pf1000(yang paling kecil) hingga Pf-1 (yang paling besar). Pellet ini juga memeliki 2 jenis yaitu pellet apung dan pelet tidak terapung. Sbenarnya tidak ada perbedaan dari kedua jenis pelet ini. Akan tetapi kebanyakan peternak lebih memilih pelet terapung karena dianggap lebih mudah untuk menakar pemberiannya. Pemberian pelet ini pun cukup yaitu dengan cara ditaburkan ke seluruh kolam, dan pemberian minimal adalah 60% dari bobot tubuh ikan. Dan sebaiknya pemberian makan ini dilakukan dengan cara teratur karena pemberian makan teratur sangat memudahkan untuk membantu pertumbuhan ikan lele. Selain itu penting bagi peternak untuk tidak over dalam pemberian makanan kepada ikan lele ini.
b.    Cacing
Cacing merupakan salah satu makanan jenis penunjang untuk ikan lele. Walaupun sebenarnya ikan lele sangat menggemari makanan ini namun sulitnya mencari cacing ini menjadikan cacing ini hanya digolongkan sebgai makanan penunjang bagi ikan lele. Akan tetapi janagan salah sebenarnya kandungan protein yang ada pada cacing ini jauh lebih besar dari pada kandungan protein yang ada pada pelet. Cara pemberian cacing ini adalah dengan cara dicampurkan dengan air kemudian di aduk. Hal ini bertujuan untuk membuat cacing tidak lengket satu sama lain sehingga saat pemberian makan bisa merata.
c.    Dedaunan dan Sayuran

Sebagaimana yang sudah saya jelaskan diatas ikan lele merupakan salah satu ikan karnivora. Sehingga ikan ini juga bisa makan dedaunan dan sayuran. Nah daun dan sayuran apa sajakah itu??. Dedaunan yang sering dimakan ikan lele adalah daun kates, sawi, dan juga kubis. Pemberiannya pun cukup mudah yaitu dengan cara dicacah kemudian diberikan kepada ikan lele dengan cara disebarkan.
d.    Keong Mas (bekicot)

Keong mas adalah salah satu jenis makanan penunjang bagi ikan lele. Cara pemberian keong mas ini adalah dengan merebusnya terlebih dahulu, kemudian dipisahkan dari cangkangnya. Hal ini berujuan untuk melunakkan daging keong mas yang alot. Setelah direbus dan dipisahkan dari cangkangnya. Maka keong mas ini harus dicacah lagi kemudian baru bisa diberikan kepada ikan lele.
e.    Bangkai Ayam (ayam tiren)
Ayam tiren juga bisa diberikan kepada ikan lele sebagai salah satu makanan penunjan. Ayam tiren ini diberikan dengan cara dibakar terlebih dahulu untuk menghilangkan bulu-bulunya. Setelah itu daging ayam dipotong-potong dan kemudian digantungkan dengan kawat untuk kemudian dimasukkan kedalam kolam. Penggantungan ini bertujuan untuk menghindari jatuhnya tulang belulang ayam ke kolam, karena hal ini akan menjadikan volume residu yang ada pada kolam cepat meningkat.
            Demikianlah postingan saya kali ini, semoga bisa menjadi referensi dan dapat bermanfaat bagi sobat semua.