Sunday, April 14, 2019


Pengantar Ilmu Peternakan
            Postingan kali ini merupakan salah satu dari materi yang saya dapat dibangku perkuliahan yaitu mengenai dasar dari ilmu peternakan. Sebelum kita masuk lebih jauh mengenai dunia peternakan. Di dalam dunia peternakan secara luas ternak di bagi kedalam beberapa tipe. Yaitu tipe perah, potong dan petelur. Selain tipe ternak juga di bagi kedalam beberapa jenis. Jenis adalah sub bagian dari pada tipe. Kemudian ternak juga di golongkan berdasarkan ukuran tubuhnya yaitu ternak besar dan ternak kecil, dimana termasuk ternak besar adalah : sapi, kambing, kerbau, dll. Sedangkan ternak kecil adalah : ayam, bebek, entog, angsa, (hampir semua kelas aves).
1.      Tipe Perah
Ternak tipe perah merupakan ternak yang berasal dari kelas mamalia, yang mampu menghasilkan susu yang banyak dan masih memiliki sisa yang lebih setelah digunakan untuk menyusui anaknya.
2.      Tipe Potong
Ternak tipe potong merupakan ternak yang bisa berasal dari bangsa mamalia ataupun bangsa burung, baik itu ternak kecil maupun ternak besar. Ternak tipe potong merupakan ternak yang sengaja dijinakkan dan dibudidayakan oleh manusia untuk diambil dagingnya.
3.      Tipe Petelur
Ternak tipe petelur merupakan ternak dari bangsa burung atau aves yang sengaja dibudidayakan oleh manusia, untuk diambil dan dimanfaatkan telurnya.

            Demikian adalah sedikit pengantar dari saya mengenai tipe-tipe ternak, semoga bermanfaat dan tunggu postingan saya berikutnya mengenai rincian dari masing-masing tipe ternak di atas.


Monday, November 7, 2016

Budidaya gurami

            Halo sobat postingan kali ini saya akan masih akan membahas budidaya ikan air tawar yakni ikan budiaya ikan gurami. Sebagaimana yang sudah bahas dalam postingan saya sebelumnya gurami merupakan salah satu jenis ikan yang cukup banyak dibudidayakan. Nah untuk lebih lengkapnya saya akan membahasnya dalam postingan kali ini. Langsung saja sobat simak postingan saya kali ini.

1.    Habitat (kolam)
Habitat ikan gurami sama hal-nya dengan ikan lele, yakni di air tawar dan dapat pula hidup didaerah air yang sedikit berlumpur. Kolam yang biasa digunakan pun juga sama dengan kolam yang banyak digunakan untuk ikan lele. Yakni kolam beton (tembok), kolam tanah liat dan juga kolam terpal. Akan tetapi saya kurang menyarankan untuk kolam terpal karena kolam terpal cukup riskan apabila dibuat ternak ikan gurami, hal ini disebabkan karena ikan gurami memiliki gigi yang cukup tajam dan bisa membuat terpal berlubang dalam jangka waktu yang cukup lama.
2.    Makanan
Untuk makanan sendiri ikan gurami juga sama dengan sebagian besar ikan lain yakni pelet sebagai makanan utamanya, namun untuk makanan penunjang ikan gurami ini memiliki sedikit perbedaan yakni dedaunan seperti daun kates, sawi serta cacing. Ikan gurami ini tidak bisa diberi makan dari ayam tiren dan juga bekichot. Ikan ini juga tidak serakus ikan lele, selain itu ikan gurami juga tidak memiliki sifat kanibal layaknya ikan lele.
3.    Kendala
Setiap usaha apapun pasti memiliki kendalanya sendiri-sendiri. Begitupula dengan usaha ternak ikan gurami ini. Kendala dari budi daya ikan gurami ini adalah harganya yang tidak terlalu stabil. Selain itu kendala lain yang sering dialami peternak adalah adanya penyakit dalam hal ini penyakit yang sering dialami oleh ikan gurami adalah intensitas curah hujan sama halnya dengan ikan lele, akan tetapi ikan gurami ini memiliki sisik yang lebih tebal dari ikan lele oleh karenanya curah hujan ini hanya akan berpengaruh untuk mengurangi nafsu makan ikan ini. Dan yang terjadi adalah ikan ini akan semakin lemas dan akhirnya timbul kematian. Selain itu ikan gurami membutuhkan perawatan yang lebih ekstra untuk kebersihan air kolamnya.

            Sekian dulu sobat untuk postingan saya kali ini. Terus kunjungi blog saya dan nantikan postingan selanjutnya.

Kendala Ternak Lele

            Sobat pecinta dunia ternak sekalian saya akan kembali mengulas masalah yang sama yakni masih tentang ikan lele. Kali ini saya akan membahas kendala dalam berternak ikan lele dan cara untuk mengatasinya. Berikut simak ulasan saya.
1.    Penyakit
Seperti hal-nya makhluk hidup yang lain ikan lele, juga bisa mengalami sakit mulai yang sedang hingga ke tingkat yang parah. Dan bisa menimbulkan kematian. Berikut penyakit-penyakit tersebut.

a.    Penyakit Cacar


Penyakit ini bisa disebabkan oleh beberapa hal diantaranya adalah hujan abu, hujan air intensitas tinggi dan juga kualitas kadar ph pada air yang buruk. Dapat kita simpulkan juga bahwa penyakit ini terjadi karena kualitas air yang buruk. Tanda-tanda ikan yang terkena penyakit ini adalah timbulnya luka-luka pada tubuh ikan lele. Sebenarnya penyakit ini adalah tergolong penyakit skala kecil apabila cepat ditangani, namun kebanyakan dari para peternak akan sedikit kecolongan saat berusaha membedakan mana ikan yang terkena penyakit cacar atau tidak. Dan pada tingkat lanjut yang lebih parah ikan lele yang terkena penyakit ini akan disantap oleh ikan lele yang lain yang masih sehat, hal ini dikarenakan sudah ada luka yang timbul dari ikan lele yang sakit, sehingga sifat kanibal ikan lele yang lain muncul. Nah sebenarnya inilah yang membuat ikan lele tersebut menjadi mati, dan sangat sulit untuk diobati. Namun tentu saja penyakit cacar ini masih dapat dicegah. Cara pencegahan dari penyakit ini adalah dengan cara rutin untuk penggantian air apalagi pada saat cuaca ekstrim, dan jangan lupa untuk memberikan EM4 sebagai pentralisir ph, pada saat terjadi hujan abu utamanya, anda harus menutup kolam supaya tidak kemasukan abu dan anda bisa menggunakan asbes gelombang bening pada bagian atas kolam sehingga sinar matahari bisa akan tetapi abu tidak dapat masuk. Sinar matahari sangat penting karena akan membantu menguatkan tulang-tulang yang ada pada ikan.
b.    Perut Pecah

Sebenarnya ini bukan tergolong sebagai penyakit akan tetapi over dalam pemberian makan yang menjadi penyebab. Sebagaimana yang sudah saya jelaskan bahwa ikan lele adalah ikan yang memiliki nafsu makan yang sangat tinggi bahkan cenderung tidak ada remnya(rakus), meskipun kondisi ikan ini sudah kenyang ikan  ini akan terus makan apabila terus diberikan makanan karenanya perut ikan ini bisa pecah apabila pada saat pemberian makan tidak terkontrol dan terlalu banyak.
2.    Hujan
Hujan adalah salah satu factor penghambat lainnya sebagaimana yang saya jelaskan diatas hujan dapat meningkatkan kadar keasaman air dalam kolam, hal ini akan membuat timbulnya penyakit cacar. Selain hujan air ada juga huja abu, hujan abu ini efeknya jauh lebih mematikan bagi ikan lele, karena hujan abu ini akan mengakibatkan kulit ikan lele rusak, air kolam menjadi tidak sehat dan akibatnya timbul kematian pada ikan lele. Bahkan ikan lele yang sudah dewasa dan siap panen pun masih bisa mati apabila terkena hujan abu ini, hal ini dikarenakan hujan abu ini mengandung material vulkanik yang cukup tinggi, dan sangat cukup untuk mempengaruhi kondisi air pada kolam. Namun hal ini masih dapat diatasi dengan cara menetralkan ph dan juga rutin mengganti air, namun cara yang paling efektif adalah dengan mencegah abu atau air hujan untuk tidak masuk ke dalam kolam.
3.    Musim Dingin
Musim dingin menjadi salah satu penghambat lain dalam berternak ikan lele ini. Karena pada musim dingin kondisi air akan ikun berubah menjadi dingin dan pada kondisi ini ikan lele sangat sulit untuk berkembang dan tumbuh. Kebanyakan ikan lele akan mati dalam kondisi ini. Banyak peternak yang lebih memilih untuk tidak mengisi kolamnya saat terjadi musim seperti ini. Namun saya memiliki cara lain untuk mengatasi hal ini sehingga peternak masih tetap dapat mengisi kolamnya walaupun dalam kondisi cuaca yang dingin. Caranya sederhana yaitu memanfaatkan sirkulasi air, dengan rutin mengganti air kolam saat pagi dan juga sore hari, sehingga suhu kolam akan sangat terjaga karena masih mengandung air yang masih baru.
4.    Sifat Kanibalisme
Sifat kanibalisme ikan lele sering kali dieluhkan oleh para peternak ikan lele adalah ikan yang tak segan-segan untuk memakan sesamaya, apabila ikan ini sudah sangat lapar. Sebagaimana hukum alam yang berlaku ikan yang lebih kecil lah yang akan menjadi santapan ikan yang lebih besar. Namun ada cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya hal ini
a.    Melakukan Penyeritan
Penyeritan adalah cara atau sebutan untuk pemisahan ikan lele sesuai ukuran, dan penyeritan ini sebaiknya dilakukan tiap satu bulan sekali. Ada 3 ukuran ikan lele bisa diserit sesuai ukuran. Yaitu ukuran kecil, sedang dan siap panen. Dengan cara ini setidaknya sifat kanibalisme dari ikan lele ini akan sedikit tercegah.
b.    Jangan Telat Memberi Makan
Pemberian makan akan menjadi salah satu factor yang cukup berpengaruh dalam hal ini. Karena dengan memberi makan yang cukup serta teratur maka tidak akan menimbulkan sifat kanibalisme pada ikan lele. Karena sifat kanibalisme ikan lele ini akan muncul pada saat ikan lele ini sangat kelaparan.
            Sekian dulu sobat untuk postingan kali ini bila ada koreksi dari sobat-sobat semua monggo..




Perawatan kolam

            Halo sobat pecinta dunia ternak, saya akan melanjutkan postingan saya tentang ikan lele. Kali ini saya akan mebahas cara mempersiapkan kolam lele. Sebagaimana postingan saya kemarin, ada 3 jenis kolam lele yaitu kolam beton, kolam terpal dan juga kolam tanah liat. Nah sekarang saya akan menjelaskan cara mempersiapkan kolam lele ini berikut cara perawatannnya. Oke langsung saja simak postingan saya kali ini.
1.    Fermentasi Kolam
      Kolam lele ini perlu dipersiapkan sebelum diisi oleh bibit ikan lele. Cara mempersiapkan kolam ini cukup mudah yaitu dengan melakukan fermentasi kolam. Walaupun sebenarnya bisa juga tidak difermentasi. Namun fermentasi dalam hal ini akan sangat membantu pertumbuhan ikan lele menjadi lebih cepat. Fermentasi kolam  ini dapat dilakukan dengan cara memberikan lapisan kotoran sapi atau kotoran kambing dibagian bawah, setelah itu isikan air kolam dengan ketinggian sekitar 30 cm, setelah kola terisi berikan probiotik ke air kolam sesuai ukuran yang tertera dalam botol, biasanya sesuai luas kolam dan pastikan pemberian probiotik ini dilakukan setelah matahari terbenam hal ini dilakukan karena probiotik merupakaan cairan yang berguna untuk merangsang pertumbuhan bakteri-bakteri kecil pada kolam. Bakteri-bakteri kecil atau jentik-jentik kecil akan sangat membantu bagi ikan yang masih kecil, karena dengan ini ikan akan mendapatkan makanan yang tersedia langsung di dalam kolam. Setelah proses diatas anda lakukan semua maka diamkanlah kolam selama 14 hari, dan jangan diisi ikan terlebih dahulu karena disinilah akan terjadi fermentasi tersebut.
2.    Cara Menjaga PH Kolam
Cara menjaga ph kolam dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, ph kolam sangat penting untuk dijaga karena dengan menjaga ph kolam ikan akan terhindar dari resiko kematian dan terpapar bibit penyakit. Cara yang paling mudah dilakukan adalah dengan cara mengganti air kolam minimal selama 7 hari sekali. Sirkulasi air ini akan membantu air kolam tetap dalam ph yang bagus sehingga ikan lele juga akan lebih sehat. Selain itu lakukan pemberian EM4 perikanan secara rutin selama 1 bulan sekali. Untuk kolam ukuran 4x2 meter berikan 1 botol EM4 dan untuk kolam yang ada diatas atau di bawah ukuran tersebut tinggal dihitung penurunan atau penambahannya sesuai ukuran kolam ikan lele.

Nah demikianlah sekilas mengenai perawatan air pada kolam ikan lele. Sering-sering berkunjung ke blog saya ya sob…


Budidaya lele

            Halo sobat dunia ternak semua kali ini saya akan melanjutkan postingan saya kemarin. Kali ini saya akan membahas bagaiman cara berternak ikan lele. Lanngsung aja  kita simak postingan berikut ini.
Ikan lele merupakan salah satu ikan yang cukup banyak dibudidayakan di Indonesiia, karena ikan ini memiliki mangsa pasar yang lumayan bagus. Selain itu perawatan dari ikan inipun terbilang cukup mudah apabila dibandingkan dengan ikan-ikan yang lain. Ada banyak jenis ikan lele, akan tetapi yang umu dibudidayakan adalah ikan lele dumbo, ikan lele sangkuriang dan ikan lele local.
Ada beberapa hal yang perlu anda siapkan jika ingin berternak ikan lele. Anda harus membuat kolam tentunya, memahami anatomi tubuh ikan lele, faham akan makanan ikan lele baik makanan pokok maupun makanan sampingan, serta memahami penyakit ikan lele serta mampu memahami mangsa pasar ikan lele. Oke untuk keterangan lebih lengkapnya simak ulasan saya mengenai aspek diatas berikut ini.
1.    Kolam
Kolam ikan lele harus dibuat sedemikian rupa supaya bisa menjadi lebih nyaman bagi ikan lele tersebut. Dan ada beberapa jennies atau model kolam lele yang biasa diterapkan oleh para peternak. Yaitu kolam lele tembok atau beton, kolam tanah liat dan juga kolam terpal. Nah berikut adalah keunggulan serta kelemehan kolam-kolam tersebut.
a.    Kolam beton(tembok)

Kolam ini adalah kolam yang dibuat dengan cara sedikit menggaali tanah untuk kemudian ditempatkan pondasi. Dan kemudian membuat tembok-tembok kolam, kemudian di cor. Adapun keuggulan dan kekurangan dari kolam ini adalah sebagai berikut.
Keunggulan
            Keunggulan dari kolam ini tentu saja adalah daya tahan kolam ini yang bisa dibilang cukup lama dan cukup tahan lama. Selain itu resiko erjadi kebocoran pada kolam jenis cukup kecil. Asalkan peggunaan bahan baku pembuatan kolamnya cukup tepat maka resiko kebocoran ini sedikit terhindar.
Kelemahan
            Adapun kelemahan dari kolam ini adalah biaya produksinya yang cukup mahal. Karena bahan baku dari kola mini cukup mmahal ditambah lagi harus membayar tenaga ahli untuk membuat kolam ini.
b.    Kolam tanah liat

Kolam ini adalah kolam yang dibuat dengan cara menggali tanah yang cukup dalam. Untuk kemudian tanah liat hasil galiannya digunakan untuk melapisi tembok-tembok kolam ini.
Keunggulan
Keunggulan dari kolam ini adalah biaya produksinya relative murah dan tidak membutuhkan banyak bahan baku.
Kelemahan
Kolam ini tidak bisa tahan lama karena tanah liat yang digunakan untuk melapisi dinding kolam bisa saja kering dan akibatnya timbul kebocoran pada kolam. Cara lain yang dapat digunakan untuk mengatasinya adalah dengan menambal lapisan tanah liat pada kolam.
c.    Kolam terpal

Kolam terpal adalah kolam yang bahan baku utamnya terbuat dari terpal. Cara pembuatan kolam ini adalah dengan cara menggali tanah untuk kemudian di dalam galian tanah ini dilapisi terpal mulai dari dinding hingga dasar kolam.
Keunggulan
            Tentu saja keunggulan dari kolam ini adalah biaya produksinya yang murah dan bisa dibilang lebih murah dari 2 jenis kolam diatas.
Kelemahan
            Tentu saja untuk kelemahan dari kolam ini adalah sangat rawan dengan kebocoran. Kolam ini memiliki daya tahan yang sangat lemah karena hanya dilapisi oleh terpal dan terpal ini yang membuat kolam rawan bocor, karena terpal sangat mudah untuk dirobek oleh hewan-hewan lain utamanya tikus.
            Nah bagian terpenting dari kolam yang wajib untuk disertakan adalah pembuatan saluran kemilen (kubangan) ditengah kolam. Hal ini bertujuan untuk tempat berlindungnya ikan lele saat terjadi cuaca yang sangat panas, selain itu bagian ini juga bisa memudahkan saat pemanenan. Karena dengan adanya bagian ini seluruh ikan akan berkumpul diarea tersebut. Akan tetapi pembuatan kemilen ini hanya mugkin dilakukan untuk kolam jenis tembok dan kolam jenis tanah liat untuk kolam terpal sebenarnya bisa saja dilakukan hal ini namun akan sangat sulit sekali dan dikhawtirkan akan menyebabkan kebocoran yang cukup parah apabila dipaksakan.
2.    Jenis makanan.
Ikan lele terbilang ikan yang sangat mudah untuk pemberian makanannya. Karena ikan lele tergolong ikan yang makan berbagai jeis makanan kendati demikian kita perlu mengetahui berbagai  makanan yang layak dan dapat diberikan kepada ikan lele. Sehingga makanan ini tidak mengganggu pertumbuhan dan perkembangan tubuh ikan lele. Nah ada 2 aspek makanan yang bisa diberikan kepada ikan lele yakni aspek makanan pokok dan makanan sampingan(penunjang). Berikut adalah makanan-makanan tersebut dan pemberiannya.
a.    Pelet

Pellet merupakan makanan utama ikan lele pellet ini memiliki berbagai macam jenis mulai dari Pf1000(yang paling kecil) hingga Pf-1 (yang paling besar). Pellet ini juga memeliki 2 jenis yaitu pellet apung dan pelet tidak terapung. Sbenarnya tidak ada perbedaan dari kedua jenis pelet ini. Akan tetapi kebanyakan peternak lebih memilih pelet terapung karena dianggap lebih mudah untuk menakar pemberiannya. Pemberian pelet ini pun cukup yaitu dengan cara ditaburkan ke seluruh kolam, dan pemberian minimal adalah 60% dari bobot tubuh ikan. Dan sebaiknya pemberian makan ini dilakukan dengan cara teratur karena pemberian makan teratur sangat memudahkan untuk membantu pertumbuhan ikan lele. Selain itu penting bagi peternak untuk tidak over dalam pemberian makanan kepada ikan lele ini.
b.    Cacing
Cacing merupakan salah satu makanan jenis penunjang untuk ikan lele. Walaupun sebenarnya ikan lele sangat menggemari makanan ini namun sulitnya mencari cacing ini menjadikan cacing ini hanya digolongkan sebgai makanan penunjang bagi ikan lele. Akan tetapi janagan salah sebenarnya kandungan protein yang ada pada cacing ini jauh lebih besar dari pada kandungan protein yang ada pada pelet. Cara pemberian cacing ini adalah dengan cara dicampurkan dengan air kemudian di aduk. Hal ini bertujuan untuk membuat cacing tidak lengket satu sama lain sehingga saat pemberian makan bisa merata.
c.    Dedaunan dan Sayuran

Sebagaimana yang sudah saya jelaskan diatas ikan lele merupakan salah satu ikan karnivora. Sehingga ikan ini juga bisa makan dedaunan dan sayuran. Nah daun dan sayuran apa sajakah itu??. Dedaunan yang sering dimakan ikan lele adalah daun kates, sawi, dan juga kubis. Pemberiannya pun cukup mudah yaitu dengan cara dicacah kemudian diberikan kepada ikan lele dengan cara disebarkan.
d.    Keong Mas (bekicot)

Keong mas adalah salah satu jenis makanan penunjang bagi ikan lele. Cara pemberian keong mas ini adalah dengan merebusnya terlebih dahulu, kemudian dipisahkan dari cangkangnya. Hal ini berujuan untuk melunakkan daging keong mas yang alot. Setelah direbus dan dipisahkan dari cangkangnya. Maka keong mas ini harus dicacah lagi kemudian baru bisa diberikan kepada ikan lele.
e.    Bangkai Ayam (ayam tiren)
Ayam tiren juga bisa diberikan kepada ikan lele sebagai salah satu makanan penunjan. Ayam tiren ini diberikan dengan cara dibakar terlebih dahulu untuk menghilangkan bulu-bulunya. Setelah itu daging ayam dipotong-potong dan kemudian digantungkan dengan kawat untuk kemudian dimasukkan kedalam kolam. Penggantungan ini bertujuan untuk menghindari jatuhnya tulang belulang ayam ke kolam, karena hal ini akan menjadikan volume residu yang ada pada kolam cepat meningkat.
            Demikianlah postingan saya kali ini, semoga bisa menjadi referensi dan dapat bermanfaat bagi sobat semua.


Sunday, October 30, 2016

Macam Budidaya Ikan

            Halo sobat pecinta dunia ternak, setelah kemarin kita membahas cara beserta kendala berternak hewan mamalia (sapi, kambing, kuda dan kerbau) kini saya akan memngulas tata cara berternak ikan. Ikan merupakan salah atu sumber pangan utama bagi manusia, pengonsumsinyapun sekarang ini semakin bertambah seiring dengan tumbuhnya tingkat kesdarana masyarkat akan pola hidup sehat. Sebagaiman yang kita ketahui bersama ikan memiliki banyak kandungan yang sangat bermanfaat bagi tubuh kita selain mengandung protein daging ikan juga megandung omega 6. Nah untuk ikan sendiri yang biasa diternak ada banyak sekali jenis. Akan tetapi ada 2 kelompok besar ikan yang biasa diternak, yaitu ikan air payau (asin) dan juga air tawar. Berikut adalah jenis-jenis  ikan tersebut.
1.    Ikan Air Tawar
a.    Ikan lele

Lele merupakan jenis salah satu ikan air tawar yang sering dan banyak dibudidayakan. Ikan ini bisa hidup di air tawar dan juga bisa hidup diair yang sedikit berlumpur ikan ini memiliki tabiat yang sangat rakus bahkan juga bisa bersifata kanibal pada sesamanya.
b.    Ikan gurami


Gurami merupakan salah satu komoditi ikan air tawar yang juga banyak dibudidayakan. Ikan ini sangat banyak dimanfaatkan untuk rumah makan. Habitat ikan ini pun juga tidak jauh beda dengan ikan lele dan bisa juga hidup di air yang sedikit berlumpur.
c.    Ikan Gabus

Ikan gabus, merupakan ikan yang memiliki nilai jual yang cukup lumayan tinggi di dunia kuliner. Akan tetapi pada dasarnya ikan ini tidak hidup di air melainkan hanya hidup di dalam lumpur. Ikan ini juga memiliki ukuran tubuh yang cukup besar.
d.    Ikan Koi

Ikan koi, merupakan ikan yang sebenarnya bukan ikan asli dari Indonesia ikan merupakan ikan asli dari Negara China. Ikan ini dipercaya oleh orang China bisa membawa kebruntungan atau hoki. Ikan ini tergolong ikan hias walaupun ikan ini sebenarnya juga bisa diolah akan tetapi sangat jarang yang mengolah ikan jenis ini. Ikan koi merupakan ikan yang biasa hidup di air tawar yang jernih, dan ikan sangat menyukai air jernih yang mengalir.
e.    Ikan Nila

Ikan nila, merupakan ikan yang memiliki bentuk seperti ikan gurami akan tetapi ikan ini memiliki ukuran tubuh yang jauh lebih kecil dari ikan gurami. Ikan ini juga merupakan salah satu jenis ikan kuliner yang ada dinegara kita. Akan tetapi ikan ini memiliki jummlah pembudidaya yang tidak terlalu banyak.
                        d. Ikan Belut (Sidat)

                                    Belut dan sidat adalah jenis ikan dari spesies yang sama hanya saja untuk belut banyak kita jumpai di lumpur sawah. Sedangkan sidat biasa hidup di daerah aliran sungai. Keduanya pun memiliki perawakan yang berbeda. Untuk belut kulitnya cenderung lebih gelap dan terkesan lebih hitam sementara untuk sidat kulitnya lebih terlihat terang kekuning-kuningan.
e.    Udang

udang merupakan salah satu komoditi budidaya ikanyang cukup laris dan banyak dibudidayakan oleh para peternak. Olahan udang sendiri banyak kita jumpai diberbai rumah makan hingga hotel-hotel mewah. Udang yang banyak dibudidayakan adalah jenis udang rebon dan juga udang lobster.
2.    Ikan Hias

Selain komoditas ikan air tawar adapula, ikan hias yang cukup banyak dibudidayakan. Akan tetapi ikan hias ini tidak memiliki nilai bisnis yang menjanjikan dan hanya untuk sekedar hobi adapun ikan-ikan ini antara lain adalah : ikan lohan, ikan cupan, ikan pemebersih kaca, ikan hiu air tawar dan masih banyak lagi ikan hias yang lain.
3.    Ikan Air Payau (asin)
Ikan air payau adalah ikan yang dibudidayakan dalam konsep karamba di daerah pantai atau laut. Ikan-ikan ini antara lain adalah. Akan tetapi sangat sedikit ikan yang bisa dibudidayakan dalam konsep ini. Di antara lain adalaha sebagai berikut.
a.    Ikan Kakap

Ikan kakap merupakan ikan yang bisa digunakan untuk beberapa olahan bahan makanan. Ikan inipun memiliki bebrapa jenis dan jenis yang paling unggul adalah jenis ikan kakap merah.
b.    Ikan Tongkol

Ikan ini merupakan jenis ikan yang sebenarnya cukup sulit untuk diternak akan tetapi sebenarnya tidak menutup kemungkinan untuk berternak ikan ini. Hanya saja kesulitan yang sering kali dihadapi adalah membuat ikan tongkol ini betah dan nyaman berada dikaramba, sebagaiamana ikan air payau lainnya yang sebagian besar berkespedesi. Begitupula ikan tongkol ini ikan juga cukup sering berkespedisi dengan koloninya dalam jumlah yang cukup besar.

            Nah demikianlah sobat untuk postingan saya kali ini dan tunggu postingan saya selanjutnya. Dipostingan saya selanjutnya saya akan mengulas lebih spesifik lagi mengenai cara berternak dari masing-masing ikan di atas. So jangan pernah bosan untuk terus berkunjung ke blog saya.


Berternak Kerbau

            Halo sobat pecinta dunia ternak semua kembali lagi bersama saya, kini saya akan mengulas seputar dunia ternak. Nah ternak apa sih yang akan kita bahas kali ini?? Kali ini kita akan membahas ternak kerbau. Oke langsung saja kita simak ulasan saya mengenai berternak kerbau

1.    Sejarah
Kerbau merupakan salah satu binatang yang memiliki kelas sama dengan sapi, banteng maupun byson. Kerbau di Indonesia memiliki jumlah peternak yang masih cukup lumayan utamanya di daerah Kudus. Hal ini dipicu oleh sebuah kisah ataupun ajaran pada masa lalu dari sunan kudus yang mana pada masa itu untuk menghormati akulturasi budaya di daerah kudus antara umat Islam dan juga umat Budha, sunan kudus melarang umat muslim didaerah kudus untuk menyembelih sapi. Dan sebagai gantinya disembelihlah kerbau, hingga pada saat ini masyarakat Kudus tetap mempertahankan budaya ini. Di daerah lain berternak kerbau digunakan untuk membajak sawah. Dan olahan daging kerbau sendiri hanya bisa kita jumpai dengan mudah di daerah kudus.
2.    Perawatan
Karena kerbau memiliki kelas yang sama dengan sapi, jadi dari segi perawatan sendiri kerbau tidak jauh berbeda dengan sapi hanya saja binatang yang satu ini lebih identik degan lumpur. Nah untuk lebih lengkapnya mari kita simak berikut ini.
A.   Makan
Untuk makanan sendiri kerbau masih sama dengan sapi yakni memiliki makanan utama rumput. Kerbau merupakan hewan yang memiliki nafsu makan cukup tinggi. Untuk rumput sendiri rumput yang disukai oleh hewan ini adalah jenis rumput gajah. Dan pemberian makanannyapun tidak sembarangan karena kerbau terkenal sebagai hewan yang penuh nafsu makan, maka peternak jangan sampai menyebabkan kerbau kelaparan atau telat makan. Hal ini akan memicu emosi dari kerbau sendiri dan biasanya hewan ini akan sulit untuk diajak membajak sawah setelahnya, hal ini merupakan bentuk protes dari kerbau kepada pemiliknya
B.   Kebersihan
Kebersihan dalam hal ini adalah cara memandikan kerbau,  kerbau harus dimandikan secara rutin pada sore hari. Walaupun kerbau adalah hewan yang identik dengan lumpur yang kotor, akan tetapi hewan ini sangat suka akan kebersihan tubuhnya. Oleh karenanya memandikannya rutin setiap sore akan memberi kenyaman tersendiri bagi hewan ini.


C.   Kandang
Gunakanlah kandang yang kokoh untuk merawat hewan ini. Karena kerbau terkenal sebagai hewan yang memiliki kekuatan yang luar biasa. Sehingga kandang yang tidak kokoh akan beresiko untuk terjadinya kandang yang roboh. Dan bahan yang paling bagus untuk dibuat pengait talinya adalah besi yang ditanam pada beton pada bagian kandang untuk tiang-tiang kandangnya gunakanlah kayu jati yang kokoh.
3.    Pemanfaatan
Pemanfaatan kerbau sendiri seperti yang sudah saya singgung sebelumnya. Kerbau lebih sering digunakan sebagai alat pembajak sawah, akan tetapi saat ini kesan kerbau sebagai alat pembajak sudah makin ditinggalkan karena adanya mesin bajak sawah yang lebih praktis, dan cepat. Untuk itu para peternak kerbau haruslah memikirkan cara lain untuk mendapatkan keuntungan dari hewan ini. Di daerah Kudus misalnya. Disana daging kerbau diolah menjadi berbagai macam olahan panganan. Mulai dari soto, gulai, rawon, rending hingga abon. Akan tetapi bagi yang belum terbiasa mengolah daging hewan ini pasti akan kuwalahan. Karena hewan ini memiliki tekstur daging yang lebih ulet dan alot bila dibandingkan dengan daging sapi. Untuk itu cara yang harus dilakukan untuk megatasinya adalah dengan melakukan proses perebusan yang lebih lama apabila dibandingkan dengan daging sapi. Hal ini bertujuan untuk melunakkan daging dari kerbau sehingga nantinya apabila kita ingin mengolah daging dari hewan ini bumbunya bisa meresap hingga ke dalam daging.
            Demikianlah sobat untuk postingan saya kali ini, semoga bisa bermanfaat dan selalu dapat kita jadikan referensi dan sumber informasi. Jangan bosan untuk terus berkunjung ke blog saya, dan terus nantikan postingan-postingan terbaru dari saya.