Tuesday, October 11, 2016

mamalia kaki 4

            Oke sobat pecinta peternakan, ketemu lagi bersama saya dalam bahasan kita selanjutnya. Oke kali ini saya akan membahas mengenai dunia peternakan yaitu tentang macam ternak hewan kaki 4 (herbivore) :
1.    Sapi perah


a.    Sejarah
Secara umum dan keseluruhan ada banyak sekali macam atau jenis sapi perah di dunia ini. Sapi-sapi unggul yang umum untuk di budidayakan di Indonesia atupun Negara-negara lain adalah sapi jenis Friesian Holstein (dari Belanda), Shorthorn (dari Inggris), Jersey (dari selat Chanel antara Inggris dan Perancis), Red Danish ( dari Denmark), dan Drougmaster (dari Australia). Di Indonesia sendiri sapi yang banyak kita jumpai adalah jenis Friessian Holstein. Sapi jenis ini membutuhkan perawatan yag lebih baik dari pada sapi jenis lainnya. Hal ini bukannya tanpa alasan karena sapi jenis ini terkenal dengan hasil produktifitasnya yang tinggi untuk menghasilkan susu yang relative banyak dan berkualitas. Sapi ini merupakan sapi pendatang di Indonesia, sapi ini di datangkan oleh pemrintah hindia belanda saat menjajah Indonesia beberapa puluh tahun silam. Dahulu kala sapi ini di budidayakan oleh pemerintah Hindia belanda, guna memenuhi kebutuhan susu, yoghurt dan keju, bagi para pejabat dan juga para tentara hindia belanda yang ada di Indonesia saat itu. Dahulu kala para peternak mengandalkan jagung atau beras jagung sebagai makanan penunjang untuk meningkatkan produktifitasnya. Dan pasca kemerdekaan Negara Indonesia sapi –sapi yang ditinggalkan oleh para penjajah belanda langsung dikelola oleh masyarakat Indonesia. Dan sejak saat itulah di Indonesia mulai bermunculan peternak sapi perah. Sapi perah termasuk kedalam hewan ruminansia yang memiliki empat bagian lambung yakni rumen, reticulum, omasum, dan abomasum.
b.    Perawatan
Berbicara masalah perawatan sendiri mungkin bagi sebagian orang di Negara kita akan cukup ribet, karena karakteristik dari sapi jenis ini sendiri. Karena sapi jenis ini sangat suka akan kenyamanan, ketenangan dan kebersihan. Sapi ini juga sangat mudah setres, oleh karena itu ketika kita beternak sapi ini haram hukumnya buat kita untuk tidak membuat sapi ini stress agar produktifitas susu dari sapi ini tidak berkurang atau turun. Langsung saja bro mari kita ulas apa saja sih yang perlu dirawat saat kita beternak sapi perah ini :
1.    Kebersihan
Seperti yang sudah saya singgung di atas tadi sob, bagi sapi perah kebersihan adalah aspek mutlak. Ada banyak hal atau banyak aspek kebersihan yang perlu kita jaga mulai dari kebersihan kandang, tempat makan, tempat minum, sekaligus makanan yang akan dimakan oleh si sapi.
Cara yang lazim dilakukan oleh masyarakat di Negara kita adalah dengan cara mencucinya, idealnya untuk si sapi sendiri harus dimandikan 2 kali dalam sehari dengan demikian ebersihan dari sapi itu sendiri akan sangat terjaga dan seperti yang sudah saya sampaikan diawal sob bahwa kenyaman adalah konsep dari ternak sapi perah ini sob sehingga dengan tubuh yang bersih akan memudahkan sapi tersebut untuk meningkatkan produktifitasnya.
2.    Pakan Ternak
Pemberian makan kepada sapi perah dituntut harus konsisten dan tepat waktu. Konsisten dalam hal ini adalah takaran atau jumlah gizi yang dikonsumsi oleh sapi perah. Idealnya sapi perah mebutuhkan energy, protein, vitamin dan mineral. Fungsi pakan pada sapi perah adalah untuk kebutuhan hidup pokok yang merupakan jumlah zat pakan minimal yang dibutuhkan dalam tubuh, untuk berbagai aktifitas seperti bernafas, bergerak, gerak jantung, pencernaan, dan penggantian sel-sel yang rusak. Selain itu pakan juga berfungsi dalam proses reproduksi dan produksi dalam hal produksi pakan berperan untuk pembentukan daging dan susu. Sementara untuk reproduksi pakan ini berperan untuk perkembangan system hormonal dan juga organ reproduksi.
Energi digunakan untuk berbagai aktifitas tubuh sapi perah, pakan yang kurang kandungan energinya akan berdampak langsung pada reproduksi air susu bahkan proses produksi bisa terhenti saat itu juga. Untuk memproduksi 1 liter air susu sapi membutuhkan 326 gram TDN dan 87 gram Protein. Untuk mencapai hasil yang baik dibutuhkan jumlah TDN dan protein yang seimbang.
Tabel Kebutuhan TDN untuk hidup pokok dan kebuntingan sapi perah betina dewasa.
Berat Badan (Kg)
Hidup Pokok TDN (gr)
Kebuntingan TDN (gr)
400
3150
960
500
3270
1120
600
4270
1280
Tabel Kebutuhan TDN per Kg air susu
Lemak (%)
TDN (gr)
3
282
4
326
5
365
Protein fungsi protein bagi sapi perah adalah untuk membentuk sel dalam tubuh, sembagai sumber energy, sebagai sumber protein susu, sebagai sel tubuh yang rusak
Kebutuhan protein untuk hidup pokok dan kebuntingan sapi perah  betina dewasa.
Berat Badan (kg)
Hidup Pokok protein (gr)
Kebuntingan Protein (gr)
400
373
329
500
432
389
600
489
442
Kebutuhan Protein per kg susu.        
Lemak (%)
Protein (gr)
3
77
4
87
5
98
                                    Vitamin berguna untuk mengatur berbagai proses dalam tubuh agar berjalan normal. Vitamin dan mineral dibutuhkan dalam jumlah sedikit akan tetapi dengan perbangdingan yang seimbang dan memenuhi kebutuhan sapi perah. Kelebihan dan kekurangan dair vitamin dan mineral dapat mengakibatkan turunnya produktifitas susu dan juga dapat menimbulkan penyakit.
                                    Mineral. Secara umum mineral dibutuhkan dalam proses pertumbuhan dan perbaikan jaringan, pembentukan kuku, tanduk dan rambut serta pembentukan produksi susu. Mineral yang paling banyak terdapat dan dibutuhkan oleh sapi adalah kalsium(ca) dan Phospor (P). kalsium membantu untuk pembentukan tulang dan jaringan-jaringan dalam tubuh, selain itu kalsium juga merupakan bahan yang paling utama dalam proses pembentukan susu. Kekurangan kalsium akan menyebabkan kelumpuhan pada sapi perah (milk fever), hal ini dikarenakan ketika sapi kekurangan kalsium (ca) maka kebutuhan kalsium akan diambil dari tulang sapi itu sendiri, sehingga tulang dari sapi akan cepat kropos dan kekuatannya berkurang selain itu kekurangan kalsium dapat menyebabkan turunnya produktifitas susu pada sapi.
                                    Air. Air menjadi sanat vital bagi sapi perah karena kebutuhan sapi perah akan air sampai 150 liter per harinya. Selain itu kebuthan air juga dipengaruhi oleh ikli dan cuaca sekitar. Apabila kebutuhan ini tidak dapat dipenuhi, lagi-lagi akan berdampak pada produktifias sapi perah yang menjadi tidak lancer dan tidak maksimal.
3.    Jenis Pakan
I.   Hijauan
Hijauan atau rumput-rumputan adalah sumber makan pokok atau primer pada sapi perah, sebelum memberinya makanan-makanan sekunder maka haruslah lebih dulu makanan primer ini sudah dimakan oleh sapi perah. Contoh makanan primer (hijauan) ini adalah Rumput gajah, caliandra, Gliricida dan masih banyak lagi lainnya.
II.  Konsentrat
Konsentrat merupakan makan sekunder atau penunjang produktifitas bagi sapi perah. Sebab tidak semua kebutuhan sapi perah untuk meningktkan produktifitasnya dapat disediakan oleh rerumputan (hijauan). Hal ini dikarenakan konsentrat memiliki kadar serat yang rendah dan protein dan cukup tinggi. Sayarat konsentrat yang baik adalah memiliki kadar air 14%, protein minimal 16%, serat kasar 17%, TDN minimal 65%. Dan lagi-lagi saya menyarankan agar pemeberiannya seimbang ya sob.. bukan berarti bahwa karena konsentrat merupakan penunjang produktifitas maka kita selaku peternak harus bertindak bijak kelebihan pemberian konsentrat akan menyebabkan gangguan pencernaan, kekurangan dari pemeberian konsentrat akan menyebabkan penurunan dari produktifitas dan kualitas air susu. Dan Kesalahan dari takaran pemebrian juga dapat merusak sapi perah tersebut.
4.    Cara pemberian pakan
Pemberian pakan pada sapi perah dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :
1.    Hijauan dan konsentrat diberikan secara bersamaan. Cara ini cukup bagus memaksimalka pencernaan pakan di dalam rumen dan juga memudahkan peternak dalam pemberian pakan.
2.     Hijauan dan konsetrat diberikan secara terpisah. Cara ini yang paling banyak digunakan oleh para peterak. Untuk pemberian konsentrat sendiri sebaiknya diberikan setelah pemberian hijauan dan dalam kondisi yang kering. Apabila konsentrat diberikan sebelum hijauan maka yang akan terjadi Dalam proses ini adalah tidak adanya  proses memamah biak karena partikel yang masuk kedalam pencernaan sapi sudah dalam kondisi kecil. Oleh karenanya pemberian konsentrat sebaiknya dilakukan setelah pemberian hijauan.
5.    Jumlah Pemberian Pakan
Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan oleh peternak terkait dengan hal ini diantaranya adalah :
a.    Jumlah minimal hijauan adalah 10% dari bobot badan sapi perah
b.    Pemberian konsentrat dan perbandingan susu sebaiknya memiliki perbandingan 2:1
c.     Untuk perbadningan hijauan dan konsentrat yang diberikan adalah 60% : 40%
d.    Kemampuan pengonsumsian pakan dari sapi perah per kg adalah sekitar 2-4%.
6.    Bentuk atau Model Kandang
Bentuk kandang juga menjadi syarat utama pasalnya sapi juga membutuhkan tempat tinggal yang nyaman. Nah dalam hal ini bentuk kandang yang saya rekomkan adalah bentuk kandang yang memiliki dua baris dan bagian drainase ada ditengah-tengah, serta tempat untuk wadah air minum dibuat minimalis dan air yang keluar dibuat otomatis sehingga ketika sapi akan minum air akan selalu tersedia. Contoh gambar :






            oke sobat pecinta dunia ternak untuk sementara sekian dulu info dari saya. Akan saya sambung lagi dipostingan berikutnya untuk cara perawatan sapi yang bunting, cara membantun proses beranak, teknik memerah dan masih banyak lagi. Jadi jangan bosan untuk terus berkunjung ke blog saya ya sobat. Terima kasih telah berkunjung jangan lupa komen juga ya hehehe.

No comments:

Post a Comment