Oke
sobat pecinta peternakan, ketemu lagi bersama saya dalam bahasan kita
selanjutnya. Oke kali ini saya akan membahas mengenai dunia peternakan yaitu
tentang macam ternak hewan kaki 4
(herbivore) :
a. Sejarah
Secara umum dan keseluruhan ada banyak
sekali macam atau jenis sapi perah di dunia ini. Sapi-sapi unggul yang umum
untuk di budidayakan di Indonesia atupun Negara-negara lain adalah sapi jenis Friesian Holstein (dari Belanda), Shorthorn
(dari Inggris), Jersey (dari selat Chanel antara Inggris dan Perancis), Red
Danish ( dari Denmark), dan Drougmaster (dari Australia). Di Indonesia
sendiri sapi yang banyak kita jumpai adalah jenis Friessian Holstein. Sapi jenis ini membutuhkan perawatan yag lebih
baik dari pada sapi jenis lainnya. Hal
ini bukannya tanpa alasan karena sapi jenis ini terkenal dengan hasil
produktifitasnya yang tinggi untuk menghasilkan susu yang relative banyak dan
berkualitas. Sapi ini merupakan sapi pendatang di Indonesia, sapi ini di
datangkan oleh pemrintah hindia belanda saat menjajah Indonesia beberapa puluh
tahun silam. Dahulu kala sapi ini di budidayakan oleh pemerintah Hindia
belanda, guna memenuhi kebutuhan susu, yoghurt dan keju, bagi para pejabat dan
juga para tentara hindia belanda yang ada di Indonesia saat itu. Dahulu kala
para peternak mengandalkan jagung atau beras jagung sebagai makanan penunjang
untuk meningkatkan produktifitasnya. Dan pasca kemerdekaan Negara Indonesia
sapi –sapi yang ditinggalkan oleh para penjajah belanda langsung dikelola oleh
masyarakat Indonesia. Dan sejak saat itulah di Indonesia mulai bermunculan
peternak sapi perah. Sapi perah termasuk kedalam hewan ruminansia yang memiliki
empat bagian lambung yakni rumen, reticulum, omasum, dan abomasum.
b. Perawatan
Berbicara masalah perawatan sendiri
mungkin bagi sebagian orang di Negara kita akan cukup ribet, karena
karakteristik dari sapi jenis ini sendiri. Karena sapi jenis ini sangat suka
akan kenyamanan, ketenangan dan kebersihan. Sapi ini juga sangat mudah setres,
oleh karena itu ketika kita beternak sapi ini haram hukumnya buat kita untuk
tidak membuat sapi ini stress agar produktifitas susu dari sapi ini tidak
berkurang atau turun. Langsung saja bro mari kita ulas apa saja sih yang perlu
dirawat saat kita beternak sapi perah ini :
1. Kebersihan
Seperti yang sudah saya singgung di atas
tadi sob, bagi sapi perah kebersihan adalah aspek mutlak. Ada banyak hal atau
banyak aspek kebersihan yang perlu kita jaga mulai dari kebersihan kandang,
tempat makan, tempat minum, sekaligus makanan yang akan dimakan oleh si sapi.
Cara yang lazim dilakukan oleh
masyarakat di Negara kita adalah dengan cara mencucinya, idealnya untuk si sapi
sendiri harus dimandikan 2 kali dalam sehari dengan demikian ebersihan dari
sapi itu sendiri akan sangat terjaga dan seperti yang sudah saya sampaikan
diawal sob bahwa kenyaman adalah konsep dari ternak sapi perah ini sob sehingga
dengan tubuh yang bersih akan memudahkan sapi tersebut untuk meningkatkan
produktifitasnya.
2. Pakan
Ternak
Pemberian makan kepada sapi perah
dituntut harus konsisten dan tepat waktu. Konsisten dalam hal ini adalah
takaran atau jumlah gizi yang dikonsumsi oleh sapi perah. Idealnya sapi perah
mebutuhkan energy, protein, vitamin dan mineral. Fungsi pakan pada sapi perah
adalah untuk kebutuhan hidup pokok yang merupakan jumlah zat pakan minimal yang
dibutuhkan dalam tubuh, untuk berbagai aktifitas seperti bernafas, bergerak,
gerak jantung, pencernaan, dan penggantian sel-sel yang rusak. Selain itu pakan
juga berfungsi dalam proses reproduksi dan produksi dalam hal produksi pakan
berperan untuk pembentukan daging dan susu. Sementara untuk reproduksi pakan
ini berperan untuk perkembangan system hormonal dan juga organ reproduksi.
Energi digunakan untuk berbagai aktifitas
tubuh sapi perah, pakan yang kurang kandungan energinya akan berdampak langsung
pada reproduksi air susu bahkan proses produksi bisa terhenti saat itu juga. Untuk
memproduksi 1 liter air susu sapi membutuhkan 326 gram TDN dan 87 gram Protein.
Untuk mencapai hasil yang baik dibutuhkan jumlah TDN dan protein yang seimbang.
Tabel Kebutuhan TDN untuk hidup pokok
dan kebuntingan sapi perah betina dewasa.
Berat Badan (Kg)
|
Hidup
Pokok TDN (gr)
|
Kebuntingan
TDN (gr)
|
400
|
3150
|
960
|
500
|
3270
|
1120
|
600
|
4270
|
1280
|
Tabel Kebutuhan TDN per Kg air susu
Lemak (%)
|
TDN (gr)
|
3
|
282
|
4
|
326
|
5
|
365
|
Protein
fungsi protein bagi
sapi perah adalah untuk membentuk sel dalam tubuh, sembagai sumber energy,
sebagai sumber protein susu, sebagai sel tubuh yang rusak
Kebutuhan protein untuk hidup pokok dan
kebuntingan sapi perah betina dewasa.
Berat Badan (kg)
|
Hidup Pokok protein (gr)
|
Kebuntingan Protein (gr)
|
400
|
373
|
329
|
500
|
432
|
389
|
600
|
489
|
442
|
Kebutuhan Protein per kg susu.
Lemak
(%)
|
Protein
(gr)
|
3
|
77
|
4
|
87
|
5
|
98
|
Vitamin berguna untuk mengatur berbagai
proses dalam tubuh agar berjalan normal. Vitamin dan mineral dibutuhkan dalam
jumlah sedikit akan tetapi dengan perbangdingan yang seimbang dan memenuhi
kebutuhan sapi perah. Kelebihan dan kekurangan dair vitamin dan mineral dapat
mengakibatkan turunnya produktifitas susu dan juga dapat menimbulkan penyakit.
Mineral. Secara umum mineral dibutuhkan dalam
proses pertumbuhan dan perbaikan jaringan, pembentukan kuku, tanduk dan rambut
serta pembentukan produksi susu. Mineral yang paling banyak terdapat dan
dibutuhkan oleh sapi adalah kalsium(ca) dan Phospor (P). kalsium membantu untuk
pembentukan tulang dan jaringan-jaringan dalam tubuh, selain itu kalsium juga
merupakan bahan yang paling utama dalam proses pembentukan susu. Kekurangan
kalsium akan menyebabkan kelumpuhan pada sapi perah (milk fever), hal ini
dikarenakan ketika sapi kekurangan kalsium (ca) maka kebutuhan kalsium akan diambil
dari tulang sapi itu sendiri, sehingga tulang dari sapi akan cepat kropos dan
kekuatannya berkurang selain itu kekurangan kalsium dapat menyebabkan turunnya
produktifitas susu pada sapi.
Air.
Air menjadi sanat vital
bagi sapi perah karena kebutuhan sapi perah akan air sampai 150 liter per
harinya. Selain itu kebuthan air juga dipengaruhi oleh ikli dan cuaca sekitar.
Apabila kebutuhan ini tidak dapat dipenuhi, lagi-lagi akan berdampak pada
produktifias sapi perah yang menjadi tidak lancer dan tidak maksimal.
3. Jenis
Pakan
I. Hijauan
Hijauan atau rumput-rumputan adalah
sumber makan pokok atau primer pada sapi perah, sebelum memberinya
makanan-makanan sekunder maka haruslah lebih dulu makanan primer ini sudah
dimakan oleh sapi perah. Contoh makanan primer (hijauan) ini adalah Rumput
gajah, caliandra, Gliricida dan masih banyak lagi lainnya.
II. Konsentrat
Konsentrat merupakan makan sekunder atau
penunjang produktifitas bagi sapi perah. Sebab tidak semua kebutuhan sapi perah
untuk meningktkan produktifitasnya dapat disediakan oleh rerumputan (hijauan).
Hal ini dikarenakan konsentrat memiliki kadar serat yang rendah dan protein dan
cukup tinggi. Sayarat konsentrat yang baik adalah memiliki kadar air 14%,
protein minimal 16%, serat kasar 17%, TDN minimal 65%. Dan lagi-lagi saya
menyarankan agar pemeberiannya seimbang ya sob.. bukan berarti bahwa karena
konsentrat merupakan penunjang produktifitas maka kita selaku peternak harus
bertindak bijak kelebihan pemberian konsentrat akan menyebabkan gangguan
pencernaan, kekurangan dari pemeberian konsentrat akan menyebabkan penurunan
dari produktifitas dan kualitas air susu. Dan Kesalahan dari takaran pemebrian
juga dapat merusak sapi perah tersebut.
4. Cara
pemberian pakan
Pemberian
pakan pada sapi perah dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :
1.
Hijauan
dan konsentrat diberikan secara bersamaan. Cara ini cukup bagus memaksimalka
pencernaan pakan di dalam rumen dan juga memudahkan peternak dalam pemberian
pakan.
2.
Hijauan dan konsetrat diberikan secara
terpisah. Cara ini yang paling banyak digunakan oleh para peterak. Untuk
pemberian konsentrat sendiri sebaiknya diberikan setelah pemberian hijauan dan
dalam kondisi yang kering. Apabila konsentrat diberikan sebelum hijauan maka
yang akan terjadi Dalam proses ini adalah tidak adanya proses memamah biak karena partikel yang
masuk kedalam pencernaan sapi sudah dalam kondisi kecil. Oleh karenanya
pemberian konsentrat sebaiknya dilakukan setelah pemberian hijauan.
5. Jumlah
Pemberian Pakan
Ada beberapa aspek yang perlu
diperhatikan oleh peternak terkait dengan hal ini diantaranya adalah :
a.
Jumlah
minimal hijauan adalah 10% dari bobot badan sapi perah
b.
Pemberian
konsentrat dan perbandingan susu sebaiknya memiliki perbandingan 2:1
c.
Untuk
perbadningan hijauan dan konsentrat yang diberikan adalah 60% : 40%
d.
Kemampuan
pengonsumsian pakan dari sapi perah per kg adalah sekitar 2-4%.
6. Bentuk
atau Model Kandang
Bentuk kandang juga menjadi syarat utama
pasalnya sapi juga membutuhkan tempat tinggal yang nyaman. Nah dalam hal ini
bentuk kandang yang saya rekomkan adalah bentuk kandang yang memiliki dua baris
dan bagian drainase ada ditengah-tengah, serta tempat untuk wadah air minum
dibuat minimalis dan air yang keluar dibuat otomatis sehingga ketika sapi akan
minum air akan selalu tersedia. Contoh gambar :
oke sobat pecinta dunia ternak untuk sementara sekian dulu
info dari saya. Akan saya sambung lagi dipostingan berikutnya untuk cara
perawatan sapi yang bunting, cara membantun proses beranak, teknik memerah dan
masih banyak lagi. Jadi jangan bosan untuk terus berkunjung ke blog saya ya
sobat. Terima kasih telah berkunjung jangan lupa komen juga ya hehehe.
No comments:
Post a Comment